Muara Enim, FaktualNewsI.d – Maraknya perdagangan Mutiara Hitam (Batu Bara ) di wilayah Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Muara Enim membuat para pengusaha dan Penggiat Batubara baik penambang Ilegal maupun Legal memutar kepala mengeksploitasi Batu bara dan mendistribusikan baik lewat Darat, Laut, Rel Kerata Api.
Tanggal 8 Januari 2024 resmi double trek Kerata Api di berlakukan di kabupaten Muara Enim sesuai ketentuan pasal 199 undang-undang nomor 23 tahun 2027 tentang perkeratapian bersama ini di himbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di lokasi jalur baru tersebut, padahal beberapa Palang Pintu kerata Api banyak yang belum siap dan tidak layak serta sering macet seperti perlintasan kerata api di kelurahan Muara Enim
Pro Jaringan Mitra Negara (PROJAMIN) Kabupaten Muara Enim mempertanyakan , Apa keuntungan dari Pembangunan Double Trek kerata api khususnya di Kabupaten Muara Enim?
Double trek ini hanya menguntungkan para pengusaha Batu bara, dan juga para Petinggi kementrian ESDM, informasi terakhir yang kami dapatkan, kabupaten Muara Enim mendapat bagi hasil
Rp1.112.869.807, sungguh sangat pantastis, lalu kemana serapan dan distribusi dana tersebut di kabupaten Muara Enim, Wallahu a’lam biswahab.?
Menurut kami, dampak negatif yang akan muncul dari Doble Trek yang paling utama adalah tingkat kemacaten yang tinggi diperlintasan kerata api apabila tidak diimbangi dengan Play over, angka kecelakaan akan meningkat apa bila sarana dan prasara perlintasan tidak mumpuni
Kami, berharap adanya double trek dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang terimbas dari debu dan kemaceten lalu lintas kereta api.
Laporan : Hendra