Muara Enim, FaktualNews.id – KPUD Muara Enim laksanakan Tahapan Pilkada 2024 yaitu Debat publik kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muara Enim yang tunggu publik, bukan hanya karena gagasan yang disampaikan oleh para pasangan calon (paslon), tetapi juga karena momen kebersamaan yang ditunjukkan di akhir acara. Keempat paslon kompak menyanyikan lagu Kemesraan bersama, memberikan pesan persatuan di tengah kompetisi politik. (21/11/2024)
Debat yang berlangsung di Gedung Evi Medaria Convention Centre, Kamis (21/11/2024), mempertemukan empat pasangan calon: Ahmad Rizali-Shinta Paramitha Sari (Al-Shinta), Edison-Sumarni (Sonni), HNU-Lia Anggraini, dan Ramlan Holdan-Ropi Alex Candra (RAPI). Mereka hadir untuk memaparkan visi dan misi, sekaligus menjawab berbagai pertanyaan terkait pembangunan Kabupaten Muara Enim lima tahun ke depan.
Ketua KPU Muara Enim, Rohani SH, mengapresiasi jalannya debat yang berlangsung lancar, aman, dan tertib. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga suasana kondusif selama debat berlangsung. Kami berharap momeny ini dapat menginspirasi masyarakat untuk menciptakan pemilu yang damai dan meningkatkan partisipasi politik pada 27 November 2024 nanti,”
Debat Publik kedua ini memang meruoakan Tahapan dalam Pilkada 2024, Debat ini bukan merupakan ajang permusuhan dan saling menjatuhkan, namun lebih menekankan Program Paslon mana yabg akang menjadi pilihian masyarakat, kami berharap dengan adanya Dabat Publik kedua ini akan lebih memantapkan rakyat dalam memilih Calon Bupati dan wakil Buputi Muara Enim ke depannya. Tutup Rohani
Namun, yang paling menarik perhatian adalah bagaimana para paslon dan penyelenggara acara menunjukkan kedekatan di luar persaingan politik. Nyanyian bersama lagu Kemesraan di akhir debat menjadi simbol harapan bahwa Pilkada Muara Enim dapat menjadi pesta demokrasi yang damai dan penuh kebahagiaan.
Pj Bupati Muara Enim dalam pesan Vidionya juga turut mengingatkan pentingnya menjaga suasana kondusif menjelang pemungutan suara. “Kami mengajak seluruh paslon, pendukung, dan masyarakat untuk merayakan pesta demokrasi ini dengan penuh kegembiraan. Hindari konflik, karena kebersamaan adalah kunci untuk menciptakan pemilu yang berkualitas,” katanya.
Momen ini menjadi penegasan bahwa meskipun berbeda pandangan dan tujuan politik, para kandidat tetap memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga persatuan di Muara Enim. Lagu Kemesraan yang dinyanyikan bersama bukan hanya hiburan, tetapi juga simbol harmoni dalam keberagaman.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Muara Enim dapat melihat Pilkada sebagai ajang demokrasi yang menggembirakan, bukan sekadar arena kompetisi. Momentum kebersamaan ini menjadi pengingat bahwa pemimpin yang terpilih nantinya harus tetap bekerja demi kepentingan bersama, melampaui batas-batas politik.
Laporan : Hendra