Faktual. News PALI. Warga Desa Tanah Abang Selatan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) mengeluhkan adanya tongkang bermuatan batu bara yang melintas aliran Sungai Lematang beberapa hari terakhir ini.
Sebelumnya pernah diberitakan dibeberapa media beberapa hari terakhir ini, Bawah keputusan, agar PT MPC menghentikan angkutan melalui jalur sungai Lematang itu tertuang dalam Rapat Pembahasan, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Muara Enim, Ir Yulius M.Si didampingi Kadis Perhubungan Pemkab Muara Enim Junaidi SH MHum, dikuti oleh OPD Pemkab Muara Enim yang terkait, Para Kepala Desa, serta Perwakilan dari Management PT MPC, Bambang, perwakilan serta perwakilan PT Amanah Karya Anugerah , Aka Kholik,
Namun hal ini tidak dihiraukan oleh pihak perusahaan, Alhasil Masyarakat yang menjadi korban.
Seperti yang disampaikan oleh Apriadi Warga Tanah Abang Selatan, saat diwawancarai Tim Media kemarin pada hari Rabu, (30/05/2023). mengatakan bahwa akibat Adanya tongkang yang melintas di aliran sungai Lematang aktivitas sehari terganggu di tambah lagi akibat gelombang air dari tongkang mengakibatkan tanah disepanjang sungai menjadi longsor.
“Ya, akibat adanya tongkang bermuatan batu bara yang melintas di aliran Sungai, kami sebagai warga resah, karena kami yang pencari sehari-harinya sebagai nelayan takut mencari Ikan, kami takut di tumbur atau jaring kami tidak bisa di pasang karena dilalui tongkang ini pak,”unjarnya.
Sekarang mata pencarian kami terganggu tidak bisa beraktivitas seperti biasanya akibat adanya tongkang ini, ditambah gelombang air kalo ada tongkang lewat gelombang Air nya ke tepi Sungai, akibatnya tanah menjadi longsor, ini kalau di biarkan terus menerus habis tanah yang Ade di dekat Rumah Warga sekitar aliran Sungai Lematang pak ,”tutupnya.
Menurut pantauan Tim Media dilapangan, nampak terlihat tongkang bermuatan batu bara terkaram akibatnya Aliran Sungai Lematang yang ada di lokasimu sangat surut, sehingga membuatnya jadi karam. sehingga saat melintas tanah di tepi Sungai menjadi longsor.
Sementara itu pihak perusahaan PT Amanah karya Anugerah dihubungi melalui WhatsApp messenger, belum memberikan jawaban. hingga berita ini diterbitkan.
Liputan: Rahasmin Sawiran.